Tampak ketegangan menyelimuti mukanya yang sensual itu. Dia tersenyum memperhatikan qu, dan saya malah jadi salah tingkah.“Eehh.., kagak nglamun kok Amida ??,” jawab qu. Bokep arab Lalu Amida masih terdiam. “Tapi kamu kok sepertinya tenang-tenang aja waktu saya…” kata qu
“Amida penasaran mas, ??”
“Apa iya enak dan asyik seperti cerita yang Amida baca”
“Kamu gak menyesal dan keberatan kalo kita begini?” Tanya qu. Amida pun terlihat mendesah dan memelukku erat. Tak ada kata yang terucap, hanya suara beradunya bibir dan dengau nafas yang kian memburu. “Sedikit aja, masak enggak boleh sih Amida” saya merayu.Amida tidak menjawab dengan kata-kata tapi dia tiba-tiba memeluk qu dengan menempelkan tetek ya ke dada qu. Sepertinya Amida meresapi pijatan di pangkal lehernya.“Udah enakan belom” Tanya q
“Enak sekali Mas…” desah Amida membuat rudal q semakin keras saja.kemudian saya pun memberanikan diri membuka kancing bajunya yang paling atas, dan Amida malah diam saja. Sedikit turun CD nya. Saat saya memperhatikan di bagian payudaranya , ketika menunujuk, saya melihat dari sela ketiaknya bulatan payudara yang