Tidak bisa tidak aku harus beraksi lagi. Bokep arab Nafsuku terangsang semakin hebat. Nafasnya semakin kencang. Pandangannya ditujukan ke tempat tidurnya.Aku segera mengerti maksudnya. Kubiarkan sebentar penisku berhenti, terdiam. dadaku berdetak. Dia sepertinya pasrah. Silvia terlihat lemas lalu tertidur. Namun setelah memanfaatkan milis internet, aku baru bisa percaya. Bibir Silvia terasa menarik-narik batang penisku.Tidak tahan diperlakukan begitu aku lalu mengerang menahan nikmat. Aku mengerti. Tusukanku semakin kencang. Rakus sekali lidahku menjilati setiap bagian kemaluan Silvia. Ketika matahari sudah lenyap dan langit Jakarta sudah gelap, ketika aku memutuskan untuk pergi dari Stasiun Gambir (karena merasa dikerjai), tiba-tiba ada seorang wanita tua yang menghampiriku.Wanita yang mirip nenek-nenek itu menyampaikan pesan bahwa aku telah ditunggu wanita bernama Silvia di sebuah taksi yang berhenti di halaman parkir. Digenggamnya penisku erat-erat lalu diusap-usapnya.Memang Silvia tahu apa yang harus dilakukan. Kemudian kutarik ke belakang perlahan-lahan. Cukup lama, aku menunggu sendiri di peron, hampir satu jam hanya duduk memandang orang-orang berlalu-lalang.