Kurang lebih 5 menit Beni memainkan dada Saras, kemudian Beni turun ke vaginanya. Diluar hujan semakin deras!Dengan gerakan kilat Beni merangkul Saras dari belakang…. Bokep hot Kami berempat berbincang-bincang diruang tengah. Saras hanya pasrah diperlakukan seperti itu. Kami hanya tersenyum melihat Anto mencium pipi Saras dengan sayang.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Kemudian Saras dengan perlahan melepas sendiri seluruh baju, rok dan pakaian dalamnya.“Sekarang…sentuh tubuh telanjangku….!” kata Saras memerintah kami bertiga.Kesempatan ini tidak kami sia-sia kan. Kemudian tanpa diperintah Indra segera mencium dan menjilati vagina Saras dengan lahapnya seperti orang yang kelaparan.“Ahh.. Kami teruskan pembicaraan.“Saras, gimana “punya” Anto, gede nggak?”, tanya Indra menanyakan sesuatu yang membuat merah padam muka Saras.“Ah…mas Indra…tanyanya kok gitu…rahasia dong”, jawab Saras malu-malu. enaknya pikirku. ahh.., enak mas..!” timpal Saras. Terus donk Mas..!” sahut Saras sambil mendesah. Dia mencoba untuk mencari tempat tambal ban di dekat situ.Anto juga sempat bebincang dengan Saras untuk sabar menunggu. Kalimat itu membuat saya tambah semangat, maka saya tambah liar untuk menghisap vaginanya.“Ahh….aku mau keluar,” lirih Saras.
