Aku duduk di sofa sambil memperhatikan apa yang dilakukannya.“Gantian sekarang”, katanya sambil tersenyum. Serta didalam mobil itu saya betul-betul berdebar-debar.“Capek Dek Iwan? Bokep Ia memejamkan mata, tampak ia menikmatinya.“Aku keluar wan” Ia bangkit lalu menurunkan CD-ku. “Kamu telah miliki pacar Wan? Dadanya naik turun. Plok…plok..plok..cplok..!!“Waan…mbak keluar lagi…AAAHHHH” Mbak Intan ambruk di atasku. ”“Ya, demikianlah mbak, lancar saja”, jawabku. Mungkin saja jalinan yang kami rasa saat ini mulai canggung. “Bagaimana wan?”, tanyanya. “Aku serius mbak, tidak bohong, pernah mbak tahu saya bohong? Ia benar-benar cantik. Aku lalu benar-benar menciumi kewanitaannya. “Oh wan…wan…mbak keluar lagi”, mbak Intan mencengkram punggungku. Aku menciumi bibirnya, melumatnya, dan menghisap ludahnya. Mbak rela punya anak darimu wan”, katanya.Aku tak menyia-nyiakannya. ”, bertanya mbak Intan. Sampai kini pun ia masih seperti dulu, tidak berubah, tetap cantik. Aku baru keluar dari kamar mandi.Melihat mereka dari kejauhan. “Oh wan…wan…mbak keluar lagi”, mbak Intan mencengkram punggungku.
