Sepulang kantor kujemput Ida di kantornya kemudian kami makan malam di sebuah restoran dekat rumah kami, setelah itu kami pulang.Sesampainya di rumah, kuputuskan untuk mandi dan langsung menonton tv. Di kamar Ida sudah berada di atas tempat tidur, kakinya yang jenjang dan putih membuat suasana hatiku tak-karuan. Bokep Cairan yang keluar dari vagina Ida bercampur sedikit dengan darah. Keesokan harinya Ida bangun lebih dulu, segera ia menuju ruang tv dan melihatku yang sedang tidur
“loh, nggak tidur di dalem? Seperti orang bodoh, kedua buah dadanya hanya kuperhatikan tanpa berbuat apa-apa“kok cuman diliatin doang, aku pake lagi nih bajunya” ujar Ida ngambek
“sorry, speechless aja gue….gede amir…seumur-umur baru pernah liat yang ginian,…eh besar pula lagi dapatnya” balasku untuk meredakan ngambeknya
“ya udah.,,, di emut dong” ujar ida lagi kali ini diiringi dengan senyum
“nggak ahh….entar lecet, terus kalo lo mandi pasti nyeri” kataku
“jadi gimana dong?” tanya Ida
“aku jilatin aja mau nggak?” tanyaku balikIda langsung menarik kepalaku ke arah buah dadanya, lidahku kujulurkan dan mulai menyentuh permukaan kulit buah dadanya.