Aku dan Mbak Etty kebagian mempersiapkan pentas seni. Bokep live Maka kurapikan seperti semula. Entah sengaja atau tidak, tangannya tepat di atas kemaluanku.Hangatnya tangan Bu Etik terasa sekali. Kucabut penisku dan kini kutusuk dari atas. Aku belum berani bereaksi, masih ragu-ragu dan juga kawatir kalau menyinggung perasaan beliau, jika kuhentikan. Setelah tidak terhalang sarung, telapak tangan Bu Etik semakin terasa panas menggairahkan. Saat penisku kutempelkan di vaginanya yang berambut lebat itu, tangannya aktif menuntun masuk dan …..blesssss……diiringi dengusan nafas Bu Etik dan dengkur halus orang-orang di depanku, aku terus maju mundur menyodok lubang basah Ibu Kepala Sekolah ini. Ternyata jika nafsu sudah bicara, cewek se-ayu Marsitah bisa “makan” dengan lahap “bodin” Banyumasnya Ponijan yang hitam legam itu. Begitu aku merebahkan diri, meletakkan kepala di bantal, Bu Etik langsung miring ke arahku dan memeluk aku !! Kuraba sudut gelap di pangkal pahanya……astaga…….tak memakai CD dan sudah banjir…..?? Lelah menyanyi berbicang-bincang membicarakan masalah pribadi, bahkan mencurahkan rahasia terdalam.
