Tanpa banyak bicara lagi, pak Mat mengajakku ke biliknya di ujung halaman belakang rumahku yg besar itu. Bokeb pak Mat adalah tukang kebun keluarga kami yg telah lama ikut keluargaku, bisa dibilang, dia sudah ada sejak aku masih bayi. ‘wuah, non, sempit betul memekmu, sampai sakit kontolku dibuatnya, ini memang rejekiku, dapat memek gadis sekecil dirimu, tak pernah terbayang dibenakku aku akan menikmati tubuhmu, keperawananmu, memekmu yg sempit ini, ternyata ngentot dengan anak juragan lebih enak dari segalanya. sampai umur seginipun aku tak pernah tahu apa itu sex, kehamilan, kontol anak laki, ciuman, dll. ‘sebentar lagi non akan merasakan yag lebih enak dari tadi, mau nggak?’ tanyanya sambil melepasi kaus dan celana dalamku. Sejak saat itu, aku jadi ketagihan dan ingin merasakan kontol-2x orang lain, tidak pandang bulu. Semua anak yg mau dewasa harus tahu ini. pejuh nya juga enak, aku nggak pernah makan seperti ini, ada lagi nggak pak?’ tanyaku kurang puas. koq aku nggak pernah dengar sih?’ tanyaku dengan wajah serius.
