Lidya menikmati orgasmenya, tubuhnya melemas dengan cepatnya dan kubiarkan saja dengan memandangnya, matanya masih merem, lalu pelan pelan membuka matanya, melihatku tersenyum Lidya membalasnya
“Terima kasih Han .. waduh ..waduh . Bokep arab terus sayang … terus “ erang Lidya dengan gemas, tubuhnya menggelinjang ke kekiri dan kekanan, matanya merem melek menikmati oralku di vaginanya. “Aku mau tapi aku hanya bisa memberi lampu hijau kau jadi pacarku ..”
“Kok gitu sih “
“Sementara urusan kita seks dan pekerjaan, kau boleh panggil aku kapan saja menyetubuhimu, dan kau sebagai lonteku kalo aku butuh kudu siap”
“Adil .. kau sangat binal dan nakal Mbak Lidya… genit sekalian “
“Kapan kau keluar Han ? “ teriak LidyaAku memberikan remas pada buah dadanya dan melumat habis bibirnya, pantatku semakin cepat menyodoknya memek Lidya hingga memuncratkan lahar asmaranya membasahi penisku kembali dengan cairan orgasmenya. aku memang lonte .. kubiarkan diam saja dan aku hanya memeluknya dengan mesra. ntar kita lanjutin ya .. Kami saling memacu, bunyi keciplak alat kelamin kami membuat kami semakin terhanyut dalam