Dia makin bergetar. Dijilatinya kepala kemaluanku. Bokeb Aku hanya bisa mendengar dia mengumpat. Karena tidak ada jawaban, kudekati dia dan kucium tangannya. Kubuka pahanya.“Jangann ton… kumohon jangan…” pintanya memelas. Kuremas juga susunya yang segar merekah.“Augghhh… Ahhh…” jilatanku kupercepat. Dengan teknik yang biasa kulakukan, kudekati dia. shhh… tonhh… tonhh…”Kupeluk dia erat-erat. Hal itu kusadari dari pembicaraan sebelumnya. Aku pun paham, dia ingin menunjukkan ketidaksudiannya, namun di lain pihak, dia sangat menginginkan sensasi itu.“Nih.. Dia hanya bisa mendesah dan menangis. Ketika aku berada di bawah, aku juga menelan semua liurnya tatkala dia meludahi mulutku. Tapi biarlah. tapi mohon jangan yang kamu sebut barusan… empat hari lagi aku menikah ton… kumohon ton…”“Ah… daripada cowok lain yang merasakan nikmatnya darah segar kamu, mending aku curi sekarang…” kataku cepat sambil mendekatinya lagi.“ton… jangan… kumohon…”“Diam!”“Ingat… pisau ini sewaktu-waktu bisa mengeluarkan isi perutmu…” ancamku.ninin terkejut sekali, karena menyangka aku sudah berbaik hati. Ditambah lagi harum tubuhnya yang sangat merangsang. Kutarik sprei itu karena sudah berisi noda darah dan bercak cairan yang
