Wanita muda itu sudah keluar sejak melempar celana pijit. Aq duduk di tepi dipan. Bokep Jangan di sini..!” katanya.Kini ia tdk malu-malu lagi menyelinapkan jemarinya ke dalam celana dalamku. Dia mau pulang dulu ngeliat orang tuanya sakit katanya sih begitu,” kata Iin.Setelah beberapa lama menyodoknya,“Terus dong Yg. Toh, si setengah baya itu pasti sudah lebih dulu tiba di salonnya. Masak tdk ada yg bisa dibicarakan. Shit! Dari jarak yg dekat ini hawa panas tubuhnya terasa. Bicara apa? Masih ada esok. Lalu asyik membuka tabloid. Tapi ia dingin sekali. Dadaku berguncang. Tapi saya gerah.” meloncat begitu saja kata-kata itu.Aq belum pernah berani bicara begini, di angkot dengan seorang wanita, separuh baya lagi. Aq menggelepar.“Sst..! Ke mana ia? Baunya memang agak lain, tetapi mambu membuat seorang bujang menerawang hingga jauh ke alam yg belum pernah ia rasakan.“Dik.. Masih terasa tangannya di punggung, dada, perut, paha.
