acchh..” Santi mengerang setiap kali kejantananku menerobos masuk. Bokep viral terbaru Tanganku merayap ke bawah, menyingkap rok yang dikenakan Santi. Untunglah meja itu cukup lebar untuk menampung seluruh badannya, walau kedua kakinya tetap bergelantungan, disangga oleh bahuku. Tidak ada celana dalam, tidak ada bra. Untung botol itu kuat sehingga tidak jatuh berkeping. Tidak itu saja, aku bahkan sudah mengangkat Santi dan mendudukkannya di atas meja pantry yang di sana-sini dipenuhi bahan-bahan mentah masakannya: nasi putih, sosis, sayuran, sambal, saus tomat, minyak dan mentega. Di tengah-tengah ruangannya terdapat sebuah meja, tempat Santi saat ini menyiapkan masakannya itu. Aku mengambil sosis sebesar ibu jari itu, dan sebelum Santi tahu apa yang terjadi, sosis itu telah melesak ke dalam kewanitaannya. “Mas, bersihkan saus tomat itu dengan mulutmu, please..,” desah Santi nyaris tak terdengar. Harum sekali tengkuk itu. Perlahan sekali, mili demi mili batang-otot yang panas-berdenyut itu melesak ke dalam. Sambil mengobrol kiri-kanan, Santi meminta maaf kepadaku, karena ia harus kembali bekerja di pantry untuk menyiapkan makanan.
