Hari itu juga jantungku berdebar. Mbak Dewi dan aku terbangun. Nonton bokep Kulumat, kujilat, kuhisap. Mbak Dewi masih di pelukanku. Dan aku menggandeng tangan mbak Dewi. Usianya masih 32 tapi dia sangat cantik. Malam itu aku bermimpi basah dengan mbak Dewi. Dan aku menembakkan spermaku ke rahimnya, banyak sekali, sperma perjaka. Namanya Dewi. Nggak ada CD? Vaginanya benar-benar menjepitku kencang sekali. Wah, mimpi yang indah.Paginya, mbak Dewi selesai menyiapkan sarapan. Dadanya benar-benar besar. Tangan mbak Dewi yang lembut, hangat lalu mengocok penisku. Lalu kami pergi belanja. Dan mbak Dewi sepertinya adalah satu-satunya wanita yang menggerakkan hatiku. Lalu ia berbaring di sofa.“Masukin wan, puaskan dirimu, semprotkan cairanmu ke dalam rahimku. Aku keluar dari kamar dan ke ruang depan. Gaun ini sangat mahal, hampir dua bulan uang sakuku habis. Dan memberikan sebuah kotak hadiah.“Apa ini?”, tanyanya.“Kado, mbak Dewikan ulang tahun hari ini”,Ia tertawa.
