Mulut Rio secepat kilat memagut mulutku. Lalu ia pergi begitu saja meninggalkanku yang langsung saja merapikan pakaianku kembali. Bokep indo Aku pun yang saat itu sudah di semester enam kuliahku, diterima bekerja sebagai teller di sebuah bank swasta nasional papan atas. Jadi aku hanya membiarkan buah dada dan puting susuku dilumat Rio sebebas yang ia suka. Mereka berdua beberapa kali mulai bersikap kurang ajar terhadapku, terutama Rio. Gimana nasib Meriska? Gue tidak mau tau, elu mau kasih apa tidak!”“Errgh…”Aku tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Hasil diagnosa dokter ini bagaikan gada raksasa yang menghantam wajahku. Gue tidak mau tau, elu mau kasih apa tidak!”“Errgh…”Aku tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Gue kan kakak elu sendiri! Enak kan?”Aku mengangguk. Melihat pemandangan yang indah ini membuat mata Rio tambah menyalang-nyalang bernafsu.Tangan Rio mencengkeram kerah blus yang kukenakan. Kupikir sambil menunggu kamar mandi kosong, lebih baik aku berbaring dulu melepaskan penat di kamar.
