“Ananda!” dengan senyum manis dia menerima uluran tanganku. Bokep indo Setelah aku menyanyikan beberapa lagu dan mendapat sambutan yang cukup meriah dari pengunjung malam itu. Yang di perkenalkan cuman tersenyum manis aja. Pandanganku beradu dengan pandangan Ananda yang sedang serius menatapku dari mejanya, ketika di awal lagu sambil tersenyum aku memandangnya lembut. “Aku nggak pernah membayangkan kalau aku bisa sedekat ini dengan dirimu” jelasku setelah bisa menguasai keadaan. Setelah tiba waktu buat aku dan teman-teman untuk main di session kedua, dengan sopan aku berpamitan kepada kedua orangtuanya dan juga Ananda. “Diet, kalaupun banyak cowok yang mengejar-ngejar aku, aku punya hak juga khan buat menolak?” tanyanya lagi. Dengan penghayatan aku menyanyikan lagu itu yang secara tidak sengaja terinspirasi oleh kedatangan Ananda di cafe malam itu. “Kamu tahu khan, kalau di kampus banyak cowok yang menaksir kamu” terangku kemudian. “Baiklah, asal nanti pulangnya Adietya yang nganterin!” tegas papanya. “Aku sudah banyak menceritakan tentang dirimu kepada Papa dan Mama, makanya mereka percaya kalau aku pulangnya bersama kamu” terang
