Ketiganya cantik-cantik tapi Stella tidak kalah cantik dengan mereka baik itu parasnya juga tubuhnya. Stella tersenyum. Bokep indo Stella mengubah posisinya. Entah sudah berapa orang yang melihat kegiatan kami terutama para supir atau kenek truk yang kami lewati, namun aku tidak peduli. Sesekali kumasukkan telunjukku ke dalam lubang kemaluannya. “Kamu luar biasa, Tel,” bisikku sambil menggeleng-gelengkan kepala terkagum-kagum oleh kehebatannya. Ujung lidahnya kini berada pada bagian biji kejantananku. Kuteruskan agak ke bawah. Kubuka kancing celananya. “Ooo..” jawabnya singkat dan berkesan cuek. Lalu seperti halnya di tempat cukur rambut pada umumnya, aku pun diberi penutup pada seluruh tubuhku untuk menghindari potongan-potongan rambut. Stella kemudian mulai menurunkan wajahnya mendekati kepala kejantananku. Mungkin dipelihara, pikirku dalam hati. Pelan-pelan kuselipkan tangan kiriku di balik celana dalamnya. Tak kusadari lagi sekelilingku oleh gelombang kenikmatan yang mendera seluruh urat syaraf di tubuhku yang semakin tinggi. Sekian detik kami bercumbu dan aku memejamkan mata. Namun aku sendiri masih ragu sebab salon ini benar-benar seperti salon pada umumnya.Setelah beberapa menit menunggu, aku ditegur
