Penisku yang menegang menyembul keluar dari CD. Bokepindo Kalau kamu mau, aku rela jadi istrimu, asal kau juga mencintai anak-anakku, dan menjadikan mereka juga sebagai anakmu”, katanya.Aku lalu memeluknya, “aku bersedia mbak”.Setelah itu entah berapa kali aku mengulanginya dengan mbak Dewi, aku mulai mencoba berbagai gaya. Aku pun mencoba menguping.“Apa yang harus aku lakukan?….Apa…”Aku menunduk, mungkin mbak Dewi kaget setelah pengakuanku tadi. Mbak Dewi mengangkat paha kirinya ke pinggangku, aku menahannya dengan tangan kananku. Mbak Dewi meremas rambutku, menjambakku. Lama sekali ruangan ini dipenuhi suara desahan kami dan suara dua daging beradu. Kuemut jempol kakinya. Aku memberinya sebuah gaun berwarna hitam yang mewan.“Indah sekali, berapa harganya?”, tanyanya.“Ah nggak usah dipikirkan mbak”, kataku sambil tersenyum. Wah, mimpi yang indah.Paginya, mbak Dewi selesai menyiapkan sarapan. Banyak sekali hal-hal yang bisa aku ketahui dari mbak Dewi. Dan memberikan sebuah kotak hadiah.“Apa ini?”, tanyanya.“Kado, mbak Dewikan ulang tahun hari ini”,Ia tertawa.
