Saat itu pandangan mataku jadi nanar dan berkunang-kunang. “Iya.”
“Memangnya ada apa?” tanyaku lagi. Bokep mom Pernah aku menangis semalaman dan mengurung diri di dalam kamar hanya karena Mbak Indira menikah. “Ohh..”, Lidya mengeluh panjang.Dia seakan baru benar-benar menyadari kalo aku bukan hanya tak pernah pacaran, namun masih sangat polos sekali. Namun nggak mau dirayakan. Waktu itu aku benar-benar bodoh dan tak tahu apa-apa karena polos. Tante Amanda dan Oom Joko juga berpakaian seperti mau pesta. Seluruh kasih sayg tertumpah padaku.Dari kecil aku selalu dimanja, sampai besarpun aku terkadang masih suka minta dikeloni. Namun sebelumnya dia memberitahu kalo aku harus membalasnya dgn cara-cara yg tak pantas untuk disebutkan. “Aku mencintaimu”, sahut Lidya agak ditekan nada suaranya. Bahkan dia langsung turun dari pembaringan, dan menyambar pakaiannya yg berserakan di lantai. “Siapa namanya?” tanya Tante Amanda lagi. Aku anak laki laki satu-satuya. Dan juga anak terakhir. Pernah aku menangis semalaman dan mengurung diri di dalam kamar hanya karena Mbak Indira menikah.
