Mata Vivi masih terpejam menikmati ciuman kita. Setelah itu saya kembali menarik dan mendorong keluar masuk tongkat wasiat saya. Bokep hot Saya sendiri berusaha menekan tongkat wasiat saya sedalam-dalamnya.Akhirnya arus kenikmatan kedua tersebut tiba juga diiringi teriakan Vivi yang begitu keras. Saya menggesek-gesekkan tongkat tersebut di daerah sensitif di kemaluan Vivi. Kemudian saya mengalihkan tangannya ke atas, sehingga saya bisa melihat ketiaknya yang mulus tanpa bulu. Sebenarnya saya ingin menyimpannya tetapi dia menolak, sayang sekali khan?Part 3: Teratai di kolam berlumpur
September 1996Setelah kejadian tersebut, hubungan saya dan Vivi semakin akrab. Saya sendiri berusaha menekan tongkat wasiat saya sedalam-dalamnya.Akhirnya arus kenikmatan kedua tersebut tiba juga diiringi teriakan Vivi yang begitu keras. Di puncaknya terlihat puting susunya yang kecil dan berwarna coklat muda. Saya menggerakkan jari saya ke daerah klitorisnya dan mencari titik sensitif tersebut. Saya kembali memberikan dia waktu untuk menikmati arus kenikmatan tersebut. “Ah… Enak… Vii…” harus saya akui bahwa permainannya begitu nikmat.Setelah pinggul saya terasa capek, saya mengganti gerakan saya dengan gerakan memutar.
