Di kepala masih teringat saat aku memperkenalkan diri di hadapan Papa dan Mamanya, ketika break time tadi yang Ananda bilang pernah menceritakan aku sebelumnya. Dengan sopan aku menganggukan kepala kepada mereka, sambil tersenyum ramah. Bokep indonesia Boleh nggak kita gabung duduknya?” tanya Dina sambil tersenyum. Boleh nggak kita gabung duduknya?” tanya Dina sambil tersenyum. “Tangan atau, kamu yang terpesona oleh kecantikannya” sindir Dina. Ketika waktu menunjukan pukul 23.30 aku mengatakan kepada Ananda. “Semua itu benar adanya, apalagi dengan kamu memberikan sebuah lagu romantis buat diriku saat malam tadi” dengan lembut Ananda mengatakan itu.“Papa dan Mama sempat memuji, kalau kamu orangnya bisa menghargai seorang wanita” terangnya lagi. “Diet, sejak awal perkenalan di cafetaria, hatiku sempat berdetak entah kenapa” terangnya kemudian. Eh”jawabku gugup. “Pa, Ma, Ananda boleh pulangnya belakangan?” tanya Ananda kepada kedua orang tuanya. “Aku sudah banyak menceritakan tentang dirimu kepada Papa dan Mama, makanya mereka percaya kalau aku pulangnya bersama kamu” terang Ananda meyakinkan aku.
