Ngesexnya gila-gilaan. “Baru pulang Tom?” kata Willy menegurku. Bokep asia Di selangkangannya kulihat sebatang kontol dengan ukuran luar biasa. Dasar nekat si Mimi. Karirnya melesat terus. Aku bukan gay. Aku dan adik-adikku selalu kompak membela Mama. Disana berdiri si Willy. Genjotannya liar dan keras. Dasar nekat si Mimi. Menghentak-hentak. Ngapain luh?” tiba-tiba kudengar suara Mimi menegurku. Eits. Dua orang adikku juga memilih tinggal bersama Mama. Tapi dia masih duduk di semester dua. Aku langsung ke dapur, ingin ngambil minuman dari lemari es. Itupun setelah jarum jam menunjukkan pukul empat pagi. Ia tak merasa ada yang aneh dengan kejadian semalam. Sampai suatu hari. Saat itu kami bertiga berbaring di tepi kolam renang kelelahan. Tentang apa saja. Mama, aku, Mimi, dan Toni, rutin bawa partner sex kemari. Badannya yang tinggi dan kekar berotot itu polos. Uang jajan tak pernah kurang. Bibir bawahnya digigit-gigitnya dengan giginya. Dia juga masih kuliah. Tubuh si Mimi sampai terdorong-dorong ke depan karena hentakan itu.
