“Kamu suka minum jamu yaa kok seret?” tanyaku. “Iya… Iya Mbak… ” kataku gugup. Bokep live Posisi Dahlia, sekarang menungging. Karena begitu banyak spermaku yang keluar, beberapa tetes sampai keluar dicelah vagina Dahlia. “Kamu luar biasa… ” Dahlia tidak meneruskan kata-katanya karena bibirnya yang mungil kembali menyerang bibirku yang masih termangu. Saat mataku melihat situasi sekelilingku, bola mataku berhenti pada seorang wanita setengan baya yang duduk sendirian. Kedua tanganku mencengkeram pinggul Dahlia dan menekan tubuhnya supaya penisku bisa lebih menusuk ke dalam lubang vaginanya. “Ughh… Joko… ” mereka merintih dan bergerak saat aku permainkan puntignya yang memerah. Miranda segera mengulum penisku yang masih banyak mengalir cairan Karina yang menempel pada penisku, sedangkan Dahlia menghisap vaginanya Karina yang masih keluar dalam vaginanya dengan penuh nafsunya. Dahlia menggigit bibir bawahnya seakan menahan rasa nikmat yang bergejola dihatinya. Tanpa terasa waktu sudah menunjukan pukul 10.25 wib, dan aku lihat sekelilingku pertokoan mulai sepi karena memang sudah mulai larut malam.
