Aman. Penisku masih kubiarkan terbuka berdiri tegak. Video bokep Lagi-lagi Sari menolak sambil sedikit ngambek. Aku punya waktu untuk menurunkan tensi sehingga bisa bertahan lama. Penisku mulai bangun membayangkan sebentar lagi aku bakal menggeluti tubuh mulus padat ini. Bu Maya (sebut saja begitu) kawan sekerjanya yang telah berkeluarga ada di sampingnya. Mau ngapain di Lembang? Aku memperlambat jalan mobilku, menikmati kulumannya sambil mata tetap mengawasi kendaraan lain. Sari memang pintar berimprovisasi. “Mampir ke Sultan Plaza.., ya Mas..”. Tentang waktu ini menjadi masalah. Tanganku kembali ke pahanya, bahkan terus ke atas meraba CD-nya. Matakupun jelalatan memperhatikan sekeliling. Sementara rasa nikmat menyelimuti bawah badanku, deg-degan juga dengan kondisi yang “aneh” ini. Kali ini gerakan kepalanya memang cepat. “Iihh.., engga bilang mau keluar.., jijik..”, katanya sambil mencari-cari tissu.Aku rebah terkulai. Dari kantor ke jalan “D” memang makan waktu 10 menit jalan kaki.Pukul lima seperempat aku sudah sampai di jalan D.
