Jantungku berdetak keras.Lama-lama orang itu ada di toilet. Bokeb Saya mulai tidak sabar. tetapi sweater itu untuk tujuan lain. Sangat keras padanya. Tangan itu mulai menuruni bukit indah yang ditutupi kain, mulai dari tepi. Dia tidak menolak. Tidak hanya menjilati, lidahnya juga gemetar saat dia bergerak di sepanjang daging.“Ooohhh …” kali ini aku dipaksa merintih. Cukup tebal dan sangat basah. Orang-orang mulai menunjukkan kantuk, dan tampaknya suasananya menjadi begitu tenang. Sangat halus. Mungkin cawan itu hanya setengah. Dia melanjutkan karakternya lagi. Saya ingin tahu apa yang ingin dia lakukan. Dia mengerti itu.Dia sambil berbisik dan menunjuk tanganku yang ada di dadanya ke bawah “yang bawah..”. Aku gemetar. Mengurangi kebisingan karena orang yang lewat mencari tempat duduk.“Mas, tuan, maaf …” ada suara yang manis. ya, paha saya dibungkus celana kain coklat. Lalu saya menggerakkan jari saya. Tapi itu dulu.Terkadang itu terasa kosong.
