Aku juga belum mengerti bahwa waktu itu dia sangat kecewa karena birahinya tidak mencapai puncak. Bokeb Lebih-lebih saat itu Tante Ning mengenakan daster yang potongannya rada sexy.“Kadonya mana?” tanyaku tidak sabar. Maka, dia mengajariku segala macam teknik merangsang birahi perempuan.Dimulai dari berciuman. Kembali kubuat beberapa cupangan di buah dadanya. Dia bilang, seharusnya sweet seventeen dirayakan secara khusus. Apakah aku betul-betul cuma dianggap sebagai “tukang ojek” selama ini? Tante Ning mengusap pipiku.“Nanti sore kita rayain berdua,” katanya, suaranya pelan sekali. Wajahnya sih relatif, tapi menurutku lumayan manis. Tante Ning tersenyum. Tante Ning juga. Please…, yaaaahhhhhh ”Beberapa menit kemudian, aku merayap lembut menuju perut Tante Ning, dan terus merapat di seluruh bagian buah dadanya. Sampai tiba-tiba kulihat tangannya merayap… meraba selangkanganku!Aku terkejut, bercampur malu karena ketahuan saat itu aku sudah “ngaceng”. “Si Mbok baruuuuu aja ke pasar!” katanya tanpa kutanya, seperti memberi isyarat bahwa situasi rumah benar-benar aman untuk kami. “Itu kado spesial dari Tante,” katanya lembut. Itulah untuk pertama kalinya aku mencapai orgasme yang sesungguhnya,
