Biasa.. Tahu-tahu tangannya cepat meraih dan mencubit lenganku. Bokep arab Tuh lagi asyik nggerombol sama teman-temannya”. Dia tersenyum padaku yang langsung aku membalas dengan anggukan tanda hormatku. “Pasti sedap banget nih…” aku langsung tukas omongannya dengan bisikkan. Agak gontai aku menuju mobilku. Dia lihat rupanya suaminya yang menelpon. Dia langsung menyantap ujung pentilku. Aku pikir tak usah bertanya. Beratus-ratus kiriman bunga ucapan selamat itu disusun sedemikian rupa sehingga memperindah suasana taman dan kebun ini. Dan aku yakin sesungguhnya ibu ini telah mengundangku. Duuhh.. Aku raih bokongnya untuk kuremas-remas. Kok ditinggal?” aku berusaha membelokkan pembicaraan. “Ah.. Dengan semakin aku nikmat dan melayang orgasmeku tak lagi bisa kubendung. Aku juga ikut untuk tak perlu was-was. Aku lihat beberapa pejabat lain yang kukenal pula dalam gerombolan suami ibu ini. Namun aku tak hendak parkir di halaman. Dan oleh keramaian dan kemeriahan pesta aku tak lagi memikirkan soal itu. Mikir yaa..”
“Iyaa.. Aku cinta kamu Hendraa…” tangannya terus meremasi rambutku. Pada bulan-bulan musim pesta pernikahan macam ini hampir setiap malam