Meski sempat tersedak, aku berusaha untuk menyenangkan lelaki tua bangka ini. Bokep jilbab Desahan dan teriakanku membuatnya lebih bergairah. Sensasi yang tak pernah aku rasakan itu begitu indah dan nikmat.Melihat aku sudah sangat terangsang, Pak Broto berhenti dan mengambil posisi di antara kedua pahaku. Tolong, Pak … Kocok lebih cepaaaattt ….. …Pak!” aku tersentak. Kami hanya bisa menangis, memohon belas kasihan orang-orang bank itu. Kenikmatan seksual ini jauh lebih berharga bagiku. “Hehehehe … Siapa tadi yang menagis tersedu-sedu gak mau melayani aku? Dia pun ambruk di sisiku sambil mengatur nafasnya.“Bukan main! Hal yang semula aku lakukan karena terpaksa untuk menyelamatkan martabat orang tuaku ternyata begitu nikmat.Mungkin ini adalah kompensasi yang diberikan Tuhan atas pengorbananku. Kali ini uang itu dia gulung dan diselipkannya ke dalam memekku yang masih saja mengucurkan sisa-sia air maninya.Setelah hilang lemasku, aku raih pakaianku yang terserak di lantai dan berjalan masuk menuju kamarku sambil tetap telanjang.
