“Ray.. ngnggnn.. XNXX bokep Hehehehehe!Dalam perjalanan, Nia lalu bercerita bagaimana semenjak lulus SMU ia selalu berusaha melupakanku dan menolak setiap lelaki yang berusaha mendekatinya. Kutempelkan telapak tangaku ke belakang lehernya, menekan kepalanya supaya aku bisa melumat bibirnya lebih dalam. Apakah ini saatnya perjalananku berhenti? Nikmat, anganku semakin melayang. Nikmat, anganku semakin melayang. umm.. kenikmatan ini, kenikmatan yang selalu kuinginkan saat hatiku gundah. udah dong..” kataku. Di tengah jalan hampir saja aku terjatuh, reaksi Nipam di tubuhku masih belum hilang benar. Nia diam saja saat kumasukkan tangaku ke dalam bajunya. “Pulang, pikir dulu perbuatan kamu, baru temui aku lagi!” Huh, ya sudah, pikirku sambil beranjak keluar mengambil sepeda Federal-ku dan ngeloyor pulang. Kukecup bibirnya dengan lembut, sebelum membuka ikat pinggangku dan menurunkan celanaku berikut celana dalam yang menutupi auratku.Nia memandang mataku dengan wajah memelas memohon pengertian, namun pengertian apakah yang bisa kuberikan kepadanya saat itu?
