Rambutku ikal panjang, dan dadaku 36C. Sepanjang hari aku ingin tau apa yg dilakukan Mardi. Bokep Tanganku yg tadinya aku silangkan agar dada ini tak mengenai punggungnya dipindahkannya kepinggangnya. Badanku dan badannya yg penuh sabun itu berdekapan dan membuat dadaku geli sekali. Tidak marah juga waktu Mardi tanya bagaimana apakah aku sudah bisa memaafkan dia. Buru2 dia membuka Bhku dan setelah itu dia menatap dadaku yang terbuka tanpa penutup apapun didepannya. Aku bantu penisnya yg sudah tegang lagi itu mengarah ke vaginaku yg rasanya sudah basah lagi. Semua pekerjaan rumah cepat diselesaikan. Mardi meminta 2 botol bekas legen dan temulawaknya kepadaku, alasannya dia mau isi lagi dengan yg ada di dirigen. Aku mengikuti keinginannya. Aku memang lebih tinggi dari Mardi dan itu yang menyebakan Mardi dari tadi hanya menciumi leherku sambil menjilatinya. Sudah hilang pikiranku yang tadi apa lagi rasa tidak terima dipermainkan karyawanku sendiri yg masih polos ternyata.
