Kudongakkan perlahan dagunya, masih sempat terlihat olehku bagaimana Revy memejamkan kedua matanya, sebelum akhirnya kucium bibirnya penuh perasaan…..Kami berdekapan dan berciuman erat, larut dalam galau emosi dan kerinduan yang sekian lama tak terkatakan, bahkan dalam bilangan tahun sekalipun. Bokep india Dia bilang belum ada seorangpun kecuali saya yang mampu membuatnya dapat mengekspresikan apapun rasa di dalam hatinya dengan bebas, tidak juga Heru, tunangannya. Kuturunkan Revy dan membalikkan tubuhnya menghadap ke jendela. Kami berpelukan erat, sepertinya tidak akan pernah bertemu lagi. Revy pun berusaha melepaskan satu per satu kancing kemejaku, hingga pada akhirnya ia berhasil mendapatkan kemejaku dalam genggamannya, untuk kemudian dijatuhkannya pula ke karpet. Iseng kulirik ke luar jendela. Untung cuma SMS, coba kalau phone call yang masuk, bisa bikin ribut seruangan meeting donk. What should I do? “Of course…, who else?”, seru Revy sambil meninju bahuku, “Siapa lagi temanmu yang secantik ini, hah?”, katanya lagi. Dating? Memang sih dia tidak mengomeliku, namun rekan-rekan yang lain yang menjadi sasaran.
