Erik bersama seorang wanita yang sangat cantik, berambut panjang, kulitnya pun sempurna. Kami bertiga sangat bahagia.Aku tidak ingat, bagaimana aku bisa sampai di panti asuhan itu. Bokep indo Erik bergeser ke sampingku. Ayo, aku temani kamu sampai kamu tertidur. Berada di tengah-tengah mereka saja sudah sangat membuatku special. Aku berteriak. Tapi, di depan kamar Erik aku berhenti. Selama ini aku hanya mengenal ayah dan ibu saja. Tanpa sadar pipiku bersemu merah.Setelah pesta usai, Erik mengajakku istirahat di kamar hotel. Aku tidak akan pernah membencimu Maria..”
Pelukan Erik semakin erat. “Erik marah..”, pikirku. “Hmm..kamu menyukainya bukan? Yayasan Bunda Erika, aku membacanya di sebuah papan nama di depan pintu masuk bangunan itu. “Terima kasih Erik..aku sayang sekali sama Erik..”
Erik pun membalas pelukanku sejenak dan kemudian melepasnya, dan dia memegang kedua lenganku sambil memandangku dengan serius. Aku pun merasa heran dan sedikit takut.
