Makku sudah terkapar, tetapi nenek ku masih manyapaku untuk tidur di sebelahnya. Kami memang hanya bertiga. Bokepindo Selanjutnya aku tidak ingat lagi.Aku terbangun karena desakan ingin kencing. Mulanya hanya tidur telentang, Tidak lama lama kemudian mbah tidur memelukku. Dibandingkan emak ku, mbah lebih agresif. Dia seperti mbah tadi tidur memelukku dan tangannya meremas-remas penisku yang loyo. Hari itu aku tidak sekolah karena apa aku lupa, apakah karena hari minggu atau hari libur sekolah. Terasa vaginanya licin tapi juga tidak mudah memasukkan penisku. Kami menyimpan rahasia itu serapat mungkin. Aku berdiam sampai agak lama, sampai tidak ada lagi kurasakan kedutan di lubang memeknya.Sepertinya mak ku sudah siuman. Akhirnya sampai waktu petang aku sempat menyemprotkan dua kali spermaku.Malamnya aku masih sempat menyemprotkan sperma setelah bergantian menindih mak dan mbahku. Aku mungkin baru tertidur satu jam, tetapi penisku sudah berdiri lagi.
