ach..Sand..”Dadaku sesak menahan birahi yang meletup-letup didadaku. Bokepindo ah..”Jemariku meremas-remas payudaanya. “Hi.. Aku masuk dengan ragu-ragu. Bekas-bekas remasan tangan-tangan kami menghias di kegua gundukan bengkak itu. Sandra misuh-misuh tapi segera mendehem-dehem keenakan. Setelah bertanya letak kamar kepada resepsionis aku segera menuju kamar 156. Wajah Sandra terlihat kusut, tapi masih cantik. Tapi kemudian dia tersenyum genit.“Siapapun kau aku ingin bercinta denganmu. Sandra terus menggoyang-goyangkan pantatnya sambil berkata,“Aku mau datang nih.. Sandra mengerang panjang merasakan sesuatu yang sebelumnya belum pernah dirasakannya. Masuk tidak masuk tidak, aku hitung kancing kemejaku. Wan.. Kemarilah..”Sandra beranjak dari ranjang. Dari situlah aku tahu kehidupan Farid yang benar-benar kecukupan. Putingnya sedikit menghitam, mungkin karena aku terlalu kuat menyedotnya. Penisku terasa mengembang didalam vagina Sandra, Sandra pun semakin mendesis.“Ach.. kamu benar-benar hebat, Rid.” pujiku. Dan tak lupa di akhir perjumpaan kami, di tengah malam buta, Sandra menyelipkan sebuah amplop ke dalam CD-ku. Baru pertama kali ini batang kemaluanku dihisap oleh seorang wanita. Ketika aku hendak pergi mandi aku lihat tubuh Sandra yang full
