Sementara itu tangannya mulai membuka satu persatu kancing blus yang kupakai. Ibu jarinya mengurut-urut klitorisku dari atas ke bawah berulang-ulang. XNXX bokep Gue kasih elu obat penghilang pusing.”Temanku itu memberikanku tablet yang berwarna putih. Matanya terbelalak melihatnya. Temanku itu mulai menyelusupkan tangannya ke balik celana dalamku yang berwarna kuning muda.Dia mulai meremas-remas kedua belah gumpalan pantatku yang memang montok itu.“Ouh Ouuh Jangan, Don! Enak kan?”Aku mengangguk. Setelah itu aku kapok.Mungkin karena baru pertama kali ini aku pergi ke diskotik, baru saja duduk sepuluh menit, aku sudah merasakan pusing, tidak tahan dengan suara musik disko yang bising berdentam-dentam, ditambah dengan bau asap rokok yang memenuhi ruangan diskotik tersebut.“Don, kepala gue pusing. Kita pulang aja yuk.”“Alaa, Mer. “Ouuhhh Don!” desahku.Temanku meraih tubuhku yang ramping. Kita kan baru sampai di sini. Ia segera mendekapku dan mengulum bibirku yang ranum. “Ini cewek lagi mabuk”, katanya kepada petugas keamanan diskotik yang menanyainya.