“Thank you so much. Jeanne mengerang, “Oooh Frank! Bokep barat Dia cuma sebentar mengulumnya, kemudian mengambil beberapa lembar tissue dan melap batang kelelakianku. “Shut up and just do it!” dan Jeanne kembali menciumku dengan ganas. Jeanne menggigit bibirku. Aku mendesah, mendesis. Aku mendesah, mendesis. Kuelus dan kuraba punggung putih mulus Jeanne sementara dia mengelus-elus rambutku. Sama. Kutahan gelombang besar itu sedapat mungkin. Lidah kami saling berpagut, terkait. Kusisir rambutnya dengan jari-jariku dan sesekali kuraba-raba tengkuk dan balik telinganya.Perlahan jilatan lidah Jeanne semakin turun ke arah selangkanganku. Harusnya sudah kusadari sejak awal bahwa kalau dia mengerti tentang “rahasia” ini, tentu paling tidak dia tahu akan “teori”-nya. Tubuh kami berdua mengejang. Batang kemaluanku serasa ada yang memuntirnya. Titik ini yang sering disebut oleh orang Cina sebagai titik dantien atau chakra pusar oleh orang India. Dia mendekati wajahku. Aku pikir, jadi deh sepertinya aku pacaran sama dia. Aku merasakan geli-geli nikmat yang membuatku merinding. Saat aku mengenakan celanaku, aku mendengar teriakan Jeanne dari dapur.“Sayang… jangan kamu pakai T-shirt
