katanya manja lalu melepaskansergapanku.Masih sepi ini..! Ya tidak apaapa,hitunghitung olahraga. Bokep barat Si Junior tibatiba juga ikutikutan ciut.Tetapi, aku harus berani. Tapi ia dingin sekali. Hah..? Aku pertegas bahwaaku mengendus kuatkuat aroma itu. Jari tangan mulai dingin. ujarku sekenanya.Aku dibimbing ke sebuah ruangan. Eh..,kesempatan, kesempatan, kesempatan. Laluasyik membuka tabloid. katanya menggoda, menunjukJuniorku.Darahku mendesir. Dadaku mulai berdeguplagi. Ah apa saja. Bayar arisan.Tidak apalah hari ini tidak ketemu. Payudaraitu dari jarak yang cukup dekat jelas membayang.Cukuplah kalau tanganku menyergapnya. Sampai ia selesai mengelap bagianbelakang pahaku dan berdiri. Aku masih penasaran, iaseperti tanpa ekspresi. Kini ia pindah ke paha,agak berani ia masuk sedikit ke selangkangan. Ia tidak melanjutkan kalimatnya.Aku tersenyum. Ah mengapabegitu cepat.Jarinya mengelus tiap mili pahaku. Itu artinya iatidak mau diganggu. Jangan di sini..! Ataujanganjangan ia tidak masuk ke salon ini, hanya purapura masuk. Aku menyesal mengutuk ibu ketikapergi.