Dan akhirnya aku mengangguk tanpa sepatah katapun. Aku harus mempersiapkan segala kebutuhan untuk setiap pertemuan bosku dengan kliennya. Bokep Kami berdua melanjutkan perjalanan. Aku lantas langsung membuka semua pakaianku dan berbaring di tempat tidur. Kemudian aku mengecek kembali berkas-berkas yang harus dibawa ke pertemuan tersebut.Tepat pukul 06.45 kami sekeluarga berangkat. Tangannya tidak lepas dari payudaraku yang menjulang menantang.“Sshhhh aaaaahhhhhhh Pak oucchhhhhhhh” rintihku.Ciumannya turun ke leherku dan terus turun ke dadaku. Sungguh ini pengalaman yang sangat luar biasa, bisa berbakti kepada atasanku. Pak Budi menelepon kembali dan dia menungguku di lobi dekat resepsionis. Dan itulah pertama kalinya ada laki-laki lain yang melihat rambut sepunggungku yang terurai.“Pak” kataku mengalihkan kekagetanku. Saya merasakan ada yang aneh di kamar saya, saya takut”
“Ah kamu ini ada-ada saja” jawabnya sambil tersenyum. Awalnya aku agak menolak karena teringan suamiku yang ada di rumah, tapi lama-lama aku menikmati cumbuannya dan membalas ciumannya.