Sebab ingin melihat paha itu lebih utuh, kuangkat kaki kanannya lebih tinggi lagi sambil mengecup bagian dalam lututnya. Bokep china Semakin basah. Kasertag-kasertag lututnya agak sedikit terbuka sehingga aku berusaha untuk mengintip ujung pahanya.Tapi mataku selalu terbentur dalam kegelapan. Di depan mataku kini terpampang keindahan pahanya. Andai saja roknya tersingkap lebih tinggi serta kedua lututnya lebih terbuka, tentu pemandangan yang ada akan lebih jelas lagi. Ketika hanya berjarak kira-kira selebar telapak tangan dari pangkal pahanya, kecupan-kecupanku berubah menjadi ciuman yang mesra dan basah.Sekarang hidungku sangat dekat dengan segitiga yang menutupi pangkal pahanya. Kebasahan yang dikelilingi rambut-rambut ikal yang menyelip keluar dari kiri kanan G-stringnya. Sebab ingin melihat paha itu lebih utuh, kuangkat kaki kanannya lebih tinggi lagi sambil mengecup bagian dalam lututnya. Ada kelembutan yang memancar dari bola matanya yang menatap sendu.“Bayu.”“Hmmm….?…”“Tatap mataku,, Bay..”Aku menatap bola matanya.“Jilat cairan yg tersisa sampai bersih..”“Hmmm..” jawabku sambil mulai menjilati kemaluannya.“Jangan menunduk, Bay. Bay.” kata Bu Lia sambil menekan bagian belakang kepalaku.“Hirup aromanya….” sambungnya sambil menekan kepalaku sehingga hidungku
