“Thanks ya, Vi”. Bokep stw Hingga suatu hari, aku dekat dengan seseorang bernama Evi. “Yah, udah malam, Vi. Sampai pada hari yang dinanti-nanti,sekali lagi Tia mendominasi ku. Tiba-tiba Evi teriak, meminta sopir untuk menepikan mobilnya. Sampai pada hari yang dinanti-nanti,sekali lagi Tia mendominasi ku. Sesekali Evi memegang erat tanganku sambil membimbing tanganku menyentuh payudaranya. Kami bertiga hanya duduk terbengong-bengong menatap keluar jendela. Di sana aku hidup sebagai anak kost. Dan kejadian itu tanpa sepengetahuan Tia. Akhirnya Evi menghampiriku sambil membawakan secangkir kopi hangat. Tiba-tiba aku menangkap sorot mata Evi yang begitu marah, menghujam di hadapanku. Semua pria pasti langsung jatuh hati pada Tia bila melihatmya. Aku lihat wajah Evi sudah berseri-seri kembali, tidak seperti kemarin malam. Suasana yang dingin, jadi pemicu kedekatanku dengan Evi. Aku malah jadi geli melihat Evi cemberut kecewa.Untuk long weekend minggu depan kami, teman-teman satu kantor berencana refreshing ke suatu tempat di pinggiran kota Cirebon.
