tanyaku memancing.Bibi tampak kaget, tapi lalu tertawa. Bokep kata bibi menambahkan.Dipeluk di ranjang ya, Bi? Terus dibantuin masuk ke lubang memeknya. Kamu sudah pernah lihat bokep ya? Dengan hanya berbekal penerangan dari dapur, karena lampu ruang tengah sudah kumatikan, aku bergeser ke bawah, menuju paha dan bokongnya. Kamu nggak bangun? Ketika itu aku bertanya. Dari aku juga, bibi kadang sering berusaha mengorek masa lalu paman, terutama mengenai gadis-gadis di kampung yang pernah dekat dengan paman. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Tapi udara yang begitu dingin membuatku terbangun dan ingin ke belakang. batinku dalam hati.Kok dikit amat? kataku yakin.Bibi hanya tersenyum mendengarnya. aku bergidik.Ah, gak bakalan bangun, percaya deh sama paman. Posisi bibi agak menyamping, dengan badan sedikit melengkung. Memang, biasanya aku dua kali sehari diservis olehnya. katanya sambil mencolek paman.Masih belum ada kok, Bi. kataku merajuk.Lho, kan sudah setiap hari dikocok sama bibi? Bahkan secara terus terang, paman bilang ke ibuku: untuk biaya sekolah, orang tuaku tak perlu kuatir.
