Dengan tanpa basa-basi aku mendekatinya lalu tersenyum.“Hey, Budi ya? Nonton bokep “Itu yang rambutnya cepak pinggir-pinggirnya.” Jawabku.Farel terlihat berfikir dan mengingat-ingat. Terburu-buru masuk ke kamar tidurku dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan memekku drei sisa-sisa spermanya. Lalu aku duduk disalah 1 bangku yang memang disediakan di atas untuk nongkrong anak-anak.Farel melanjutkan menjemur pakaiannya. “Lah kayanya dia ada dibawah deh sekarang. Kadang aku berfikir, kenapa ortu ku mengijinkan ya? Dia nanya ke aku, katanya kok teteh pake pakaiannya sexy. Sekarang yuk, di meja dapur.” Katanya sambil menarikku keluar kamar mandi menuju dapur kembali. Disana kulihat sebaris nomber hp. Bisa lebih dari 20 orang kalau dimalam minggu. Kucatat di hp ku. Dia ga berani ke kamar mandi kamar yang dia tempati. Tanpa lama-lama lagi, aku memeluknya erat dan sedikit menggigit pundaknya agar tidak teriak. Aku duduk diatas meja dapur, dia berdiri didepanku.
