Kuremas-remas lembut. Bokepindo Tusukk.. Kubiarkan meskipun dibarengi aroma bumbu dapur. Posisi mereka mulai berbalik. Kami bersetubuh dalam posisi berbaring miring (kebayangkan?). Di ruang tamu TV menyala agak keras. Keringat kami campur aduk membanjiri spreinya yang sudah agak kusam itu.Sejak saat itu bila aku pulang dari bepergian maka aku mengunjungi Istri Pak Darso terlebih dahulu untuk bersetubuh di kamarnya baru masuk rumah setelah maniku terhambur ke memeknya yang mudah basah itu. Berdebar jantungku.Dalam keremangan lampu kamar (kamar lampuku bisa disetel tingkat keterangannya sedemikian rupa) kulihat ada 2 manusia. Menggeliat-geliat kayak cacing kepanasan si Istri Pak Darso ini. Kali ini mungkin dia sedang kesepian dan masygul hatinya.“Ayo ke kamarmu Mbok.”Hasratku masih tinggi dan harus dituntaskan. Uuddaahh”Sambil mengejang-ngejang keduanya melepas energi terakhir dan terbesar yang disertai ledakan kenikmatan luar biasa. Toh ibaratnya kami seperti tukar pasangan. Kupegang ujung telapak kakinya sambil aku terus menyodokinya.“Yaahh..
