Tante Ratih tampaknya gembira aku datang. Bokeb Rasanya seperti aku dapat peluang emas di depan gawang lawan dalam satu pertandingan final kejuaraan besar melawan kesebebelasan super kuat, dimana pertandingan bertahan 0-0 sampai menit ke-85. Pulangnya dia takut, lalu ibuku menyuruh aku mengantarnya sampai ke pintu rumahnya.Dan inilah permulaan cerita. “Kamu pernah bersetubuh?”
Nafasku sesak dan mereguk ludah. Entahlah, barangkali aku ini seorang *********. Meremas-remas payu daranya, menciumi leher, belakang telinga dan ketiaknya, menghisap dan menggigit sayang pentil susunya. Saya mendengar ini terkadang jadi keluh-kesahnya pada ibuku. Aku melepaskan kendali syahwat berahiku selepas-lepasnya. “Saya kan dapat lagi ya Tante”, tanyaku menggoda. Kulihat di meja makan terhidang roti mentega dengan botol madu lebah Australia disampingnya dan semangkok besar cairan kental berbusa. Lalu geliat Tante Ratih semakin menggila dan ini menyebabkan aku semakin gila pula memompa. Akupun tersenyum gembira. Tante Ratih ini, dia takut sekali sama setan, tapi anehnya suka nonton film setan di televisi hehehe ….
