Tak peduli dengan segala kegilaan yang sedang terjadi. Mbak Lia mengangguk. Bokep mom Hisap! Bagian atas pahanya ditumbuhi bulu-bulu halus kehitaman. Aku tak ingin ada setetes pun yang terbuang. Pinggulnya terangkat dan terhempas di dingklik berulang kali. Mungkinkah mulai dari atas lutut hingga.., hingga.. Sesekali pinggul itu berputar mengejar lidahku yang bergerak liar di dinding kewanitaannya. Aku terpana. Sangat kontras dengan warna kulitnya. Aku menengadah. Nikmatnya Cairan Cinta Kepala Accounting Kantorku. Mbak Lia masih tersenyum. Mengelus-elus pergelangan kakinya. Kami saling menatap. Terutama alasannya yaitu sikapnya yang ramah. Ia sering pribadi menyebut namaku, sesekali bila sedang bersama rekan kerja lainnya, ia menyebut “Pak”.Dan tanpa kusadari pula, belakang layar saya merasa betah dan nyaman bila memandang wajahnya yang elok dan lembut menawan. Aku tak berdaya. Jilat sambil menatap mataku. Karena ingin melihat lebih jelas, kugigit bab bawah roknya kemudian menggerakkan kepalaku ke arah perutnya. Terpana mendengar perintahnya.“Kau tidak ingin memeriksanya, Jhony?” tanya Mbak Lia sambil sedikit merenggangkan kedua lututnya.Sejenak, saya berusaha meredakan debar-debar jantungku.
